Gadis kecil berusia kurang lebih 2,5 tahun, terbaring lemah dibangsal rumah sakit yang kukunjungi. Badannya yang semakin hari semakin mengurus membuatku berpikir awalnya dia masih berusia kurang dari setahun, tapi ternyata penyakitnyalah yang membuat bobot badannya menurun, tumor pada perutnya telah membuat badannya terlihat sangat kurus.
Gadis itu bernama Shopie..
Dari informasi yang ku dapat di internet tumor pada perut yang tidak bersifat kanker (benign) tidak mungkin menyebabkan gejala-gejala atau masalah medis, sehingga mereka seringkali tetap tidak terdiagnosa dan tidak terobati. Kadangkala, meskipun begitu, beberapa pendarahan dan kemudian diangkat dengan endoskopi (dimana pipa pelihat elastis (endoscope) di lewatkan melalui mulut untuk melihat kerongkongan) atau operasi.
Polip perut, pertumbuhan bulat tidak umum yang tidak bersifat kanker yang terbentuk ke dalam rongga perut, bisa menjadi kanker (bakal kanker). Oleh karena itu, polip biasanya diangkat menggunakan endoskopi. Melalui endoskop, alat listrik (electrocautery) atau panas (thermal obliteration) ditempelkan langsung kepada pertumbuhan tersebut, atau cahaya sorot energi-tinggi diarahkan ke pertumbuhan tersebut (phototerapi laser).
Mungkin ini salah satu alasan mengapa shopie terlambat ditangani oleh pihak dokter, dan alasan lainnya karena keterbatasan ekonomi membuat keluarganya tidak bisa berbuat banyak selain berserah pada Allah.
Tak ada senyum diwajah sang ibu dan ayahnya melihat tangis anaknya shopie pecah karena kesakitan. Sesekali sophi memanggil ayahnya untuk dibelai manja. " ayah, siniki duduk.campa'-campa'Ka.. " pinta sophie pada ayahnya, dengan suara tangis menahan sakit karena kesulitan buang air kecil.
Tak hentinya aku memandang shopie, yang terbaring lemah berjuang melawan penyakit tumor yang bersarang diperutnya. Dalam tangis shopie tak sekalipun ku dengar ia mengeluh kesakitan, ia hanya memanggil-manggil ayahnya agar tetap berada disampingnya dan mengusap-usap tubuhnya yang kecil. Sesekali pula ia ku dengar memanggil-manggil ibunya.
Kurang lebih satu jam aku berada dirumah sakit ini, dan tak sekalipun aku melihat senyum terukir diwajah ibu atau ayahnya saat kami saling bertatap. Bukan karena mereka tak ramah, tapi mungkin karena pikiran mereka sedang kalut, tak kuasa menahan derita, tak tega melihat anak gadis mereka yang masih kecil harus menanggung penyakit yang berbahaya. Dan aku memaklumi ekspresi mereka. Mereka khawatir melihat anak mereka. Seandainya mungkin dapat memilih ataupun bertukar, orang tua shopie pasti ingin merekalah yang rasakan sakit anaknya ketimbang harus melihat anak mereka merintih menahan sakit.
Shopie gadis kecil yang belum mengerti apa-apa, Semoga operasimu berjalan lancar dan senyum dapat terukir kembali diwajah mungilmu dan diwajah kedua orang tuamu. Harimu masih panjang sayang, teruslah berjuang melawan sakitmu itu. Doaku bersamamu.
*campa'-campa' dalam bahasa makassar berarti menepuk-nepuk bagian pundak atau paha.